Nggak terasa, sudah tahun 2017. ternyata sudah setahun diriku hidup di Batam ( Juli 2016 ke Januari 2017?). selama hidup di batam, diriku bersama teman-teman seperjuangan training lainnya (dari Padang, Medan, Samarinda, Lampung, Manado, hingga Papua Nugini) akan menyelesaikan pertempuran ini. Kami berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan nilai A dengan melalui berbagai macam rintangan yang dihadapi. Kami dari berbagai daerah tinggal di sebuah Mess daerah dormitory cammo Batam. Mess tersebut kurang nyaman bagi kami. Kami terpaksa hidup bersama makhluk kecil coklat dan imut seperti coklat permen yang bernama kecoa. kami tidur bersama kecoa, mandi bersama kecoa, nonton bersama kecoa, hingga makan bersama kecoa (kebetulan aku yang ngajak dia makan) dan bahkan, salah satu temanku di Mess juga sudah jadian sama kecoa.
Jarak tempuh dari Mess ke Hotel sekitar 3 km. Setiap pagi kami dijemput oleh sebuah mobil lamborghini (baca : angkot). Bagi anak training seperti kami yang jumlahnya sekitar 20 orang-an, pastinya tidak cukup dengan mobil sekecil itu. kami harus bersempit-sempit duduk di dalam mobil. Ya dimuat-muatin aja. Dan bahkan ada yang rela duduk di atas atap mobil. katanya buat cari udara segar. Tapi untungnya sampai sekarang tak ada satu pun yang duduk di atas stir mobil karena bisa menyebabkan kecelakaan tunggal. Kami hidup seperti itu setiap hari selama 6 bulan. Bersama kami melalui semuanya. Pergi jam 06:30 pagi dan pulang hingga jam 9 malam dan bahkan sampai ada yang nggak pulang kayak bang Toyib (usut punya usut dia memang udah punya anak).
Seiring berjalannya waktu, kami sesama training yang sama-sama seperjuangan, seperintangan, dan sepersusuan, sudah terasa seperti keluarga. Kami saling berbagi satu sama lain, terutama berbagi air galon. Karena, air galon merupakan sumber utama kehidupan bagi anak-anak Mess seperti kami.
Bersama kami menjalani manis dan pahitnya training. mulai dari dapat uang TIP's dari tamu sampai dikomplen tamu yang pernah memesan nasi goreng tapi ternyata dia alergi nasi (tamu macam apa itu?). Kami yang awalnya masih polos dan tidak tahu apa-apa dengan SOP kerja hingga benar-benar paham dengan pekerjaan kami. Kami yang anak training sudah seperti staff di hotel Harris.
Hingga pada saatnya tiba, tanggal 3 Januari 2017 (meski ada yang last daynya tanggal 27 Januari hingga 15 Februari) seperti biasa akan ada acara untuk staff yang berulang tahun pada bulan sebelumnya hingga Outstanding Player baik staff maupun anak training. dan tidak lupa pula dalam acara itu diselingkan acara "Farewell Party" yang dimana buat anak training, perjuangan mereka sudah mencapai titik darah penghabisan. Dan hari kemarin, diriku salah dari 3 anak training beruntung mendapatkan gelar Outstanding Player (Out; di luar Standing : berdiri, Player: Pemain. Jika digabung -> pemain yang berdiri diluar. diperlenceng jadi, karyawan teladan).
Katanya diriku dapat 8 Mention dari tamu.
Setelah melewati tantangan dan rintangan yang begitu dahsyat, akhirnya aku bisa menikmati satu piring Pizza Italia tersebut. Ternyata menjadi seorang pl***** gak jelek jelek amat. Setidaknya, semua yang kulakukan adalah untuk mengoreksi diriku agar bisa melakukan sesuatu untuk bisa lebih baik ke depannya. Setidaknya, semua rasa sakit yang kurasakan bisa terlupakan dengan apa yang ingin kudapatkan. Akhir perjuangan yang berbuah manis.
ALL ABOUT TRAINEE!
Maybe this our last day for together. But, this is not our separation.
Because, we'll always together and meet again on the different flag!
0 comments:
Posting Komentar