Loh, kok kamu bilang dirimu mahasiswa nyasar?
Yopz....! benar. Gue
beranggapan gue itu emang nyasar. Soalnya, gue pribadi dibilang nyasar karena
gue salah masuk jurusan. Pas lulus SMK, gue kepengen banget masuk jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris. Gue mau jago Bahasa Inggris, kalau bisa jadi dosen B.Inggris
sekalian. Eh, tau-taunya gue lulus SNMPTN ke jurusan Kesejahteraan Keluarga
(prodinya manajemen perhotelan) masih sama prodinya waktu gue SMK. Hmmm, tapi
di hotel wajib ngobrol pake Bahasa Inggris loh! Hehehehe.... Kalau saja waktu
bisa diputar kembali, gue bakal coba masuk ke B.Inggris lewat SBMPTN.
Hotel itu bagian
pariwisata, tapi kok jurusannya malah Kesejahteraan Keluarga ya? kenapa bukan
jurusan pariwisata?. Gue bingung. Nggak tahu ya mau jawab apa. Yang masuk ke
prodi Manajemen Perhotelan juga banyak yang dari SMK non swasta sama SMA loh.
Memang, pariwisata itu lagi sepi tenaga kerja. Alhamdulillah juga kalau banyak
yang minat dirinya kerja di pariwisata. Lagian
emang nggak urusan gue kalau ada yang nyambung ke pariwisata karena emang
minatnya atau cuma ikut-ikutan. Tapi yang jelas, jurusan kesejahteraan keluarga
dalam waktu dekat ini bakal bikin fakultas sendiri ‘Fakultas Pariwisata dan
Perhotelan’. Nah, itu baru nyambung.
Dari SMK, gue salah satu
siswa yang berprestasi di kelas (cieee ellaah). Gue mempelajari seluruh
seluk-beluk tentang hotel dan sudah pernah magang. Gue pribadi yang emang
ikut-ikutan dari SMK justru nggak tertarik jadi orang hotel. Gue dulunya mau fokus
ama apa yang gue suka. Gue nggak bisa ‘LOVE WHAT YOU DO’ tapi cuma bisa ‘DO
WHAT YOU LOVE’. Pengalaman pertama gue masuk kampus membuat orang jadi salah
sangka tentang jurusan Kesejahteraan Keluarga. Emang nggak semua sih. Tapi
palingan beberapa juta penduduklah di Indonesia.
Kejadiannya gini.
Gue baru dua minggu
menjalani kuliah di kampus Universitas Negeri Padang. Cuaca di kota Padang
begitu panas. Seakan-akan jarak dari rumah ke kampus yang begitu dekat seperti
sedang berjalan ditengah-tengah gurun sahara. Pas gue udah mau pingsan karena
kehausan. Ada secercah harapan di depan mata. Gue ngelihat gerobak penjual roti
bakar di dekat SMA PERTIWI 1 dan langsung mampir ke sana (gue tahu ini emang
nggak nyambung). Ini bukan fatamorgana. Buktinya kehadiran gue langsung
disambut sama mbak-mbak penjual roti bakar kayak mbak-mbak di Indomaret.
‘Saya pesan sandwichnya
satu’
‘ya, siap.
Si mbak pun langsung
ngeluarin bahan-bahan makanan sama peralatan tajamnya sambil menjulurkan lidah
dengan gaya yang mengerikan. Tatapannya seperti pembunuh. Gue jadi takut
bisa-bisa gue bakal disunat sekali lagi. Si Mbak ini mulai masak. 3 menit
setelah itu, si Mbak penjual roti bakar ini membuka percakapan.
‘Kuliah di mana dek?’
‘di UNP, mbak.’
‘OO. Ngekos dimana?’
‘Ngekos di rumah orang
tua saya mbak.
‘Udah semester berapa?’
‘baru semester satu’
‘kuliah di jurusan apa?’
‘di jurusan Kesejahteraan
Keluarga.
Ada keheningan beberapa
saat. Kemudian, si Mbak ini lanjut bertanya.
‘Kayak program KB dong’
‘Lo kira gue mau bikin
anak ya? saya nggak terlalu tahu detailnya. Tapi, karena saya kuliah di
Program Studi Manajemen Perhotelan, pastinya fokus di bidang pariwisata.
‘Oooo gitu!’
Itulah sekilas percakapan
gue sama mbak penjual roti bakar blo’on tadi. Kalau dipikir-pikir gue juga
setuju sih sama Mbak-mbak tadi. Kalau gue jadi dia, gue otomatis juga bakal
bilang kayak gitu. Nah, gue mau share sedikit beberapa pengertian tentang
mahasiswa nyasar :
1. Mahasiswa nyasar merupakan mahasiswa yang ikut-ikutan
masuk ke suatu jurusan karena beberapa alasan. Terutama karena ikut-ikutan
teman.
2. Mahasiswa nyasar juga bisa jadi karena dia pribadi nggak
mau jadi mahasiswa. Bisa jadi dia masuk kuliah karena faktor utamanya adalah disuruh
ama orang tua.
3. Mahasiswa nyasar juga bisa terjadi karena faktor dilema
dalam kehidupan. Kayak gue contohnya. Mau masuk ke bahasa inggris eh, malah
terbang ke perhotelan. tapi gue patut bangga juga dong. Soalnya, diantara
berpuluh ribu calon mahasiswa SNMPTN, gue bisa jadi salah satu yang lolos dari ujian
maut ini (hidung ngambang 2 meter).
Nah, itu tadi beberapa
pendapat gue mengenai mahasiswa nyasar. Meskipun di antara kalian merasa
nyasar, jangan putus asa. Karena kalian masih banyak harapan. Maaf jika ada
yang tersindir dari berbagai pernyataan gue tadi. Meski kalian dibilang nyasar,
bukan berarti kehidupan kalian kesasar selamanya. Solusi untuk mengatasi kesasaran
anda, ada 2 :
1. Fokuslah dan seriuslah pada jalan hidup yang telah anda ambil.
Maka, kesuksesan pasti ada di genggaman tangan anda.
2. Jika anda tetap tidak mau pada pilihan yang sudah anda ambil,
mulailah dari awal dan ambillah jalan yang seharusnya anda inginkan. Lalu fokus
dan seriuslah. Maka, kesuksesan pasti ada di genggaman tangan anda.
Itulah beberapa solusi untuk
kesasaran anda. Kata kunci yang harus anda ingat dan terapkan adalah ‘fokus dan
serius’. Jika anda tidak fokus dan tidak serius, maka, kehidupan anda di masa depan
akan terancam. WASPADALAH! WASPADALAH!
#BUSERNYASAR#
0 comments:
Posting Komentar