Kamis, 29 Oktober 2015

Hal-Hal Norak Dan Berbahaya Yang Harus Lo Hindari Saat Berkendara



Baru satu bulan gue punya motor baru, selama satu bulan itu juga gue udah ngalamin banyak hal dalam berkendara. Meski baru satu bulan gue bawa motor sendiri, hal ini bukanlah hal yang nggak lazim melihat tingkah laku orang Indonesia dalam berkendara. Bagi gue, hal yang sudah tidak asing lagi dalam berkendara di Indonesia ada 2 :

1.     Di negara ini, Kebiasaan kita yang paling utama itu nyerobot pas jalanan lagi macet (Ya, gue juga termasuk). Motong sana, motong sini, diibaratkan selalu mencari kesempatan dalam kesempitan atau bisa dibilang nikung teman buat dapatin gebetannya (Maaf, gue nggak pernah nikung teman buat dapatin gebetannya -_-). Seharusnya kita mencontoh seorang pilot. Setiap bawa pesawat, mereka nggak pernah nikung pesawat lain (Ya iyalah, di udarakan nggak pernah macet).


2.      Orang yang nggak sengaja ngebunuh orang lain saat berkendara tetap bakal jadi tersangka utama. Padahal, penyebab utama si Korban terbunuh tidak lain dan tidak bukan karena salahnya sendiri yang ceroboh di jalan raya. Makanya keadilan di negeri ini nggak bisa ditegakkan. Bayangin kalau di Singapura, orang yang meninggal kecelakaan karena dianya sendiri nggak nyeberang di Zebra Cross, orang yang nabrak si Korban nggak bakalan dikasih hukuman apapun. Lha, dianya si Korban yang salah nggak nyeberang di Zebra Cross. Ya, kan? Itulah beda pemikiran orang kita dengan orang luar negeri. Bagi kaum kita, “Peraturan Untuk Dilanggar”. Aturan bagi kaum kita cuma tulisan di atas kertas. Kalau nggak kayak gitu, nggak orang Indonesia namanya.

Gak Pengemis, Gak Aparat Pemerintah
Semua Sama Aja.

Kenapa gue nulis yang kayak gini di blog? Soalnya, kebiasaan kita orang Indonesia dalam berkendara adalah “Kita hanya terus-terusan mementingkan diri kita tanpa memperdulikan tingkat resiko yang bakal mengancam di masa depan”. Kita semua sudah tahu kalau mematuhi rambu-rambu lalu lintas itu benar-benar hal yang sangat penting. Tapi di saat udah jalan, kita justru dengan mudahnya dikendalikan oleh nafsu sendiri. Jadi, wajar kita bakal ngelakuin hal-hal yang bisa dibilang norak dan juga justru berbahaya bagi diri kita sendiri.

Nggak, gue nggak nyalahin lo, lo, dan lo. Gue juga nggak nyalahin pemerintah atau aparat dan orang lain yang ada di bumi pertiwi ini. Gue dan kita semua nggak punya waktu untuk nyalahin siapa yang patut disalahkan. Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita apakah itu baik atau buruk adalah karena semuanya berawal dari diri kita sendiri. Kebiasaan kita dalam berlalu lintas itu adalah kita udah tahu kerjaan itu salah tapi, tetap aja dikerjain. Malahan, meski kita tetap patuh dan melakukannya dengan sebaik mungkin, tetap aja terjadi hal-hal yang tidak kita mau.

Tulisan ini gue buat berdasarkan pengalaman yang telah gue alami sendiri, orang lain, gue saksikan, atau bahkan mungkin teman-teman sekalian juga mengalaminya. Gue jamin tulisan gue ini bakal bermanfaat baik sebagai pengendara mobil dan motor maupun pedestrian sebangsa tanah dan sebangsa air.

Disamping itu, tulisan ini juga sebagai bahan koreksi bagi sahabat gue, teman-teman yang gue kenal atau yang nggak gue kenal, teman-teman blog, orang awam, orang yang sudah profesional dalam bidangnya, Gayus Tambunan, dan juga buat diri gue sendiri ke depannya. Semua yang gue paparkan dalam hal ini adalah kejadian yang gue lihat dan juga terlibat selama gue berada di jalan raya atau bahkan juga dialami oleh orang lain. Berikut Hal-hal norak dan berbahaya yang harus lo hindari dalam berkendara :


1.        Nggak Sabaran Saat Lampu Merah Mau Padam

       Momen ini adalah dimana saat orang-orang berada di tengah-tengah lalu lintas merasa benar-benar dikejar oleh waktu atau bahkan merasa bahwa Bapak kita yang punya seluruh jalan raya. Hal ini gue alami pas gue berada dipersimpangan pasar ulak karang kota Padang. Waktu itu gue berada di posisi paling depan. Pas waktu hitungan mundurnya sudah mencapai angka 2, orang belakang udah ngeklakson keras-keras nyuruh gue maju duluan. Norak, kan? Gimana nggak norak coba, emang yang bayar pajak dia sendiri? Nggak toh, kan. Malahan meski udah diwajibkan bayar pajak, belum tentu semua kita yang memenuhi kewajiban itu.

2.        Memodifikasi Knalpot Kendaraan Dengan Suara Yang Sangar

       Kendaraan bermotor sudah berkembang sekitar abad 18-19. Semakin maju peradaban, semakin canggih cara pemikiran orang untuk menciptakan kendaraan dengan bentuk dan performa yang lebih baik. Orang luar negeri menciptakan kendaraan dimana kendaraan itu bisa nyaman bagi konsumen dan juga bagi orang yang berada disekitarnya. Contohnya aja suara kendaraan, mereka selalu berinovasi supaya suara kendaraannya nggak mengganggu orang lain disekitarnya.

       Tapi, kalau orang kita malah kebalikannya. Semakin maju peradaban, semakin mundur pemikirannya. Why? Kebiasaan kita justru memodifikasi suaranya jadi sangar, apalagi kalau udah knalpotnya ditukar-tukar. Suara kendaraan yang keras bisa menyebabkan pencemaran suara dan orang-orang bakal jadi cepat marah. Ini adalah hal yang paling sering gue lihat. Dan tidak menutup kemungkinan si pelaku justru merasa sangat malu setelah melakukannya.

       Kejadian ini gue alami pas gue pergi lebaran ke kampung bareng keluarga. Waktu itu kami terjebak macet di salah satu pasar yang berada di kota Pariaman. Di depan mobil kami, ada seorang pemuda yang lagi bawa motor ninja. Dia terus-terusan narik gas motornya disertai dengan suara keras kayak mak lampir lagi kesurupan. Karena udah terlanjur sombong, si motor tiba-tiba mati mendadak dan nggak bisa hidup. Si pemuda terpaksa harus menanggung malu sambil disaksikan para pedagang, konsumen dan pengendara dan orang gila yang ada di tengah pasar. Rasain. Mau taruh dimana tuh, muka? Di comberan? Nah, ada yang mau menanggung malu kayak pemuda di atas?

3.        Melawan Arus Kendaraan

       Kalau hal ini terjadi, si penyeberang jalan bakal disalahkan. Apalagi kalau pengendaranya yang paling galak, cerewet dan sok punya jiwa penasihat, pasti dia yang paling benar. Kejadian ini gue alami pas gue masih duduk di bangku SMK. Kebetulan waktu itu gue mau nyeberang di sebuah pertigaan jalan yang menghubung ke jalan raya, arus kendaraan bergerak melaju dari kanan ke kiri. Otomatis kalau gue mau nyeberang, gue harus melihat ke sebelah kanan. Pas gue mau nyeberang, secara langsung ada mobil yang nyalip mobil yang ada di depannya dan gue reflek mundur dari tengah jalan supaya nggak ketabrak. Tiba-tiba dibalik punggung gue, ada pasangan suami istri berboncengan dengan motor nungging 3 meter negur gue dengan logat jawanya

       “Dek, ngapain ngelamun? Ini jalan raya dek. Jangan Ngelamun a tuh?
       Gue keheranan “Lha? Siapa yang ngelamun?” yang salah ELO yang sembarangan bawa motor.           Malah gue yang disalahin. Nggak pernah keselek golok ni orang. Bentak gue dalam hati.

Salah Satu Dari Sekian Manusia Yang Ketemu Jodoh
Pas Ngelawan Arus. 
Selamat Yaaaa..

       Pengalaman ini bukan cuma gue alami sendiri. Tapi juga gue saksikan dengan mata kepala gue sendiri. Kejadian ini gue saksikan pas malam hari. Waktu itu, gue lagi nongkrong ditempat teman gue yang lagi jualan ayam KFC-nya di pinggir jalan. gue ngelihat seorang cewek lagi mau nyeberang jalan, kebetulan si cewek juga ngelihat ke arah kanan karena arus laju kendaraan bergerak dari kanan ke kiri. Si cewek tiba-tiba mundur karena kendaraan di jalan raya lagi nyalip-nyalip nggak mau ngalah. Otomatis si cewek juga reflek mundur dari badan jalan supaya nggak ke tabrak. Tiba-tiba, dari sebelah kiri si cewek ada bapak separo baya lagi bawa motor dan ngidupin klakson sambil bilang “Eh dek, lo kalo nyeberang liat-liat donk”
 Lha, dia yang salah sembarangan bawa motor malah ngebentak orang. Kalau gue jadi si cewek gue pasti bakal balas bilang “Pak, kalau bawa motor tu jangan cuma pake engkol, tapi pake otak.

4.        Ngobrol Dengan Teman Yang Bawa Kendaraan Saat Sedang Berkendara

       Ngelakuin hal ini sudah masuk ke alam bawah sadar orang kita alias KEBIASAAN. Walaupun udah minum Aqua galon 10 botol, kalau tetap aja ngobrol dengan teman yang lagi bawa kendaraan pas kita lagi berkendara, kita tetap jadi nggak fokus ke jalanan.

       Hal ini dialami oleh adik junior gue di kampus. Kebetulan pas dia udah pulang kuliah, dia belok ke kanan sambil noleh dada-dadaan sama teman lainnya yang bawa motor. Karena nggak minta izin sambil ngucap Assalamualaikum ya, langsung dia nabrak orang di depannya “GUBRAK-BRAK-BRAK-BRAK”. Dia nabrak anak SMP. Ditambah lagi itu si anak SMP jauh-jauh pula bawa motor. Terus si anak SMP ini juga sibuk ngobrol sama teman boncengannya sambil ngelihat ke belakang. Alhasil, si anak SMP sukses mendapat trauma yang mendalam disertai pergelangan tangan kiri yang terkilir.

       Dalam hal ini keduanya sama-sama salah, kan? Si Mahasiswa nggak fokus pas lagi berkendara dan si anak SMP juga nggak diawasi sama orang tuanya. Masa anaknya baru SMP udah dibiarin bawa motor nungging 3 meter gitu? terus belum punya SIM lagi karena belum cukup umur mana boleh bawa motor jauh-jauh kayak gitu.

5.        Jadi Pembalap Otodidak Di Jalan Raya.

       Pembalap otodidak jalan raya adalah pembalap yang paling norak yang pernah gue temui di muka bumi ini sekaligus jenis pembalap yang tidak lagi merindukan matahari terbit di pagi hari. Dengan kata lain, Pembalap Otodidak itu nggak pernah berpikir kalau malaikat Israil bakal muncul tiba-tiba untuk menjemputnya pada hari itu juga. Mereka yang jadi pembalap otodidak di jalan raya menurut gue adalah orang yang suka cari muka atau orang yang berjalan sombong di atas muka bumi ini. Lha, gimana nggak. Mereka sering salip sana, salip sini bawa motor 1000 km/jam kayak pembalap MotoGP, pake helm tentara, suara knalpot keras pula supaya dibilang sangar. Pembalap Otodidak adalah jenis manusia yang tidak punya rasa keprimanusiaan dengan kata lain tidak punya rasa keprimotoran.

Survei Membuktikan Bahwa Pembalap Otodidak 
Juga Punya Bakat Buat Ngerjain Polisi 

       Gue sempat hampir nabrak jenis manusia kayak gini pas lagi baru melaju ketika lampu merah udah padam. Pas gue mau belok kanan, dari belakang gue melaju motor dengan tikungan tajam ke arah kanan gue dengan kecepatan tinggi, posisi motornya waktu lagi nikung ke kanan pas ada di depan motor gue mirip kayak pembalap MotoGP. Gue langsung reflek ngerem mendadak karena jaraknya udah terlalu dekat dan si Pembalap Otodidak juga reflek kaget karena hampir ketabrak. 

       Gue malah jadi ngupat-ngupat sambil ngucapin sumpah sampah dan serapah di sepanjang jalan Veteran. Udah nggak pake helm, lampu seinnya ke kiri lagi. Lagian kalau dia mati karena salah dia sendiri, yang bakal masuk penjara tetap aja gue.

6.        Nggak Merhatiin Lampu Sein Lawan Yang Ada Di Depan

       Kalau ada yang termasuk dalam kategori ini. gue sarankan lo minum Aqua 5 ember. Dan alhamdulillah gue sendiri nggak termasuk orang yang termasuk dalam tipe manusia yang kayak gini karena sebelum berkendara, gue pasti minum aqua 3 galon supaya bisa lebih fokus lihat jalanan di depan.

       Gue pernah jadi korban bentakan karena sikap ketidakprimotoran para pengendara motor yang tidak mengindahkan untuk selalu melihat lampu sein lawan yang ada di depan. Kebetulan waktu itu, gue pulang kuliah lewat gedung MKU. Diperempatan, gue ngidupin lampu sein buat belok ke kanan. Ya, langsung aja ada orang yang belok kiri dan ngucapin kalimat sumpah serapah ke gue. Kalau diperempatan mau belok kanan, kita pasti ngurangin kecepatan kan? Nggak mungkin juga kali gue sok-sok an kayak pembalap moto GP main gas poool aja. bisa-bisa badan gue jadi ayam penyet dilindas sama kendaraan lawan. Dianya nggak sadar kalau dia sendiri bawa motor ngebut sambil ngobrol sama ceweknya. Orang tipe kayak gini matanya harus sering-sering dicolokin pake wortel biar kaya Vitamin A.

7.        Main Handphone Saat Berkendara



       Kalau yang ini sudah familiar. Sangat familiar sekali baik pengendara berusia 5 bulan sampai 90 tahun. Mau profesinya tukang ojek, sopir angkot, debt collector, mantan tukang semir sepatu, semuanya pernah ngelakuin hal ini tak peduli apakah manusia tipe ini berjenis kelamin jantan maupun betina.

       Pernah kejadian pas waktu gue lagi magang di Bandung. Gue baru pulang kerja naik angkot jurusan Kalapa – Ledeng. Pas di jalan Setiabudi, si sopir angkot hendak mau maju duluan motong mobil avanza yang melaju di sebelah kanannya. Eh, tiba-tiba aja pas mobil angkot ini kepalanya mau nyampe ke depan, mobil avanza barusan malah belok ke kanan. Iya, langsung aja si sopir angkot emosi neken klakson sambil ngelirik orang di mobil avanza “Jangan main handphone neng, nabrak aing yang disalahin”.

       Si cewek mobil avanza malah ngupat-ngupat terus nuduh si sopir angkot kalau mobil bagian kiri depannya ringsek ditabrak si sopir barusan. Udah main game CoC pas ngemudi, masih sempat fitnah orang pula. Si sopir pun nggak mau ngalah tanpa rasa bersalah, dia bersedia pergi barengan ke kantor polisi untuk kelarin masalah ini.

Itulah postingan gue untuk hari ini. bagi teman-teman semua, tetaplah berhati-hatilah saat membawa kendaraan dan patuhilah selalu rambu-rambu lalu lintas.Teruslah memakai helm meskipun lo cuma mau mampir ke WC dan jangan lupa selalu memakai sabuk pengaman sampai sidang skripsi menanti.

2 comments: