Baru satu bulan gue
punya motor baru, selama satu bulan itu juga gue udah ngalamin banyak hal dalam
berkendara. Meski baru satu bulan gue bawa motor sendiri, hal ini bukanlah hal
yang nggak lazim melihat tingkah laku orang Indonesia dalam berkendara. Bagi
gue, hal yang sudah tidak asing lagi dalam berkendara di Indonesia ada 2 :
1. Di
negara ini, Kebiasaan kita yang paling utama itu nyerobot pas jalanan lagi
macet (Ya, gue juga termasuk). Motong sana, motong sini, diibaratkan selalu
mencari kesempatan dalam kesempitan atau bisa dibilang nikung teman buat
dapatin gebetannya (Maaf, gue nggak pernah nikung teman buat dapatin gebetannya
-_-). Seharusnya kita mencontoh seorang pilot. Setiap bawa pesawat, mereka
nggak pernah nikung pesawat lain (Ya iyalah, di udarakan nggak pernah macet).
2. Orang
yang nggak sengaja ngebunuh orang lain saat berkendara tetap bakal jadi
tersangka utama. Padahal, penyebab utama si Korban terbunuh tidak lain dan
tidak bukan karena salahnya sendiri yang ceroboh di jalan raya. Makanya
keadilan di negeri ini nggak bisa ditegakkan. Bayangin kalau di Singapura,
orang yang meninggal kecelakaan karena dianya sendiri nggak nyeberang di Zebra
Cross, orang yang nabrak si Korban nggak bakalan dikasih hukuman apapun. Lha,
dianya si Korban yang salah nggak nyeberang di Zebra Cross. Ya, kan? Itulah
beda pemikiran orang kita dengan orang luar negeri. Bagi kaum kita, “Peraturan
Untuk Dilanggar”. Aturan bagi kaum kita cuma tulisan di atas kertas. Kalau
nggak kayak gitu, nggak orang Indonesia namanya.
Gak Pengemis, Gak Aparat Pemerintah
Semua Sama Aja.
Kenapa gue nulis yang
kayak gini di blog? Soalnya, kebiasaan kita orang Indonesia dalam berkendara
adalah “Kita hanya terus-terusan mementingkan diri kita tanpa memperdulikan
tingkat resiko yang bakal mengancam di masa depan”. Kita semua sudah tahu kalau
mematuhi rambu-rambu lalu lintas itu benar-benar hal yang sangat penting. Tapi
di saat udah jalan, kita justru dengan mudahnya dikendalikan oleh nafsu
sendiri. Jadi, wajar kita bakal ngelakuin hal-hal yang bisa dibilang norak dan
juga justru berbahaya bagi diri kita sendiri.
Nggak, gue nggak
nyalahin lo, lo, dan lo. Gue juga nggak nyalahin pemerintah atau aparat dan
orang lain yang ada di bumi pertiwi ini. Gue dan kita semua nggak punya waktu
untuk nyalahin siapa yang patut disalahkan. Segala sesuatu yang terjadi pada
diri kita apakah itu baik atau buruk adalah karena semuanya berawal dari diri
kita sendiri. Kebiasaan kita dalam berlalu lintas itu adalah kita udah tahu
kerjaan itu salah tapi, tetap aja dikerjain. Malahan, meski kita tetap patuh
dan melakukannya dengan sebaik mungkin, tetap aja terjadi hal-hal yang tidak
kita mau.
Tulisan ini gue buat
berdasarkan pengalaman yang telah gue alami sendiri, orang lain, gue saksikan,
atau bahkan mungkin teman-teman sekalian juga mengalaminya. Gue jamin tulisan
gue ini bakal bermanfaat baik sebagai pengendara mobil dan motor maupun
pedestrian sebangsa tanah dan sebangsa air.
Disamping itu, tulisan
ini juga sebagai bahan koreksi bagi sahabat gue, teman-teman yang gue kenal
atau yang nggak gue kenal, teman-teman blog, orang awam, orang yang sudah
profesional dalam bidangnya, Gayus Tambunan, dan juga buat diri gue sendiri ke
depannya. Semua yang gue paparkan dalam hal ini adalah kejadian yang gue lihat
dan juga terlibat selama gue berada di jalan raya atau bahkan juga dialami oleh
orang lain. Berikut Hal-hal norak dan berbahaya yang harus lo hindari dalam
berkendara :
1.
Nggak Sabaran Saat Lampu Merah Mau Padam
Momen ini adalah dimana saat orang-orang berada di
tengah-tengah lalu lintas merasa benar-benar dikejar oleh waktu atau bahkan
merasa bahwa Bapak kita yang punya seluruh jalan raya. Hal ini gue alami pas
gue berada dipersimpangan pasar ulak karang kota Padang. Waktu itu gue berada
di posisi paling depan. Pas waktu hitungan mundurnya sudah mencapai angka 2,
orang belakang udah ngeklakson keras-keras nyuruh gue maju duluan. Norak, kan?
Gimana nggak norak coba, emang yang bayar pajak dia sendiri? Nggak toh, kan.
Malahan meski udah diwajibkan bayar pajak, belum tentu semua kita yang memenuhi
kewajiban itu.
2.
Memodifikasi Knalpot Kendaraan Dengan
Suara Yang Sangar
Kendaraan bermotor sudah berkembang sekitar abad 18-19.
Semakin maju peradaban, semakin canggih cara pemikiran orang untuk menciptakan
kendaraan dengan bentuk dan performa yang lebih baik. Orang luar negeri
menciptakan kendaraan dimana kendaraan itu bisa nyaman bagi konsumen dan juga
bagi orang yang berada disekitarnya. Contohnya aja suara kendaraan, mereka
selalu berinovasi supaya suara kendaraannya nggak mengganggu orang lain
disekitarnya.
Tapi, kalau orang kita malah kebalikannya. Semakin maju
peradaban, semakin mundur pemikirannya. Why? Kebiasaan kita justru memodifikasi
suaranya jadi sangar, apalagi kalau udah knalpotnya ditukar-tukar. Suara
kendaraan yang keras bisa menyebabkan pencemaran suara dan orang-orang bakal
jadi cepat marah. Ini adalah hal yang paling sering gue lihat. Dan tidak
menutup kemungkinan si pelaku justru merasa sangat malu setelah melakukannya.
Kejadian ini gue alami pas gue pergi lebaran ke kampung bareng
keluarga. Waktu itu kami terjebak macet di salah satu pasar yang berada di kota
Pariaman. Di depan mobil kami, ada seorang pemuda yang lagi bawa motor ninja.
Dia terus-terusan narik gas motornya disertai dengan suara keras kayak mak
lampir lagi kesurupan. Karena udah terlanjur sombong, si motor tiba-tiba mati
mendadak dan nggak bisa hidup. Si pemuda terpaksa harus menanggung malu sambil
disaksikan para pedagang, konsumen dan pengendara dan orang gila yang ada di
tengah pasar. Rasain. Mau taruh dimana tuh, muka? Di comberan? Nah, ada yang
mau menanggung malu kayak pemuda di atas?
3.
Melawan Arus Kendaraan
Kalau hal ini terjadi, si penyeberang jalan bakal disalahkan.
Apalagi kalau pengendaranya yang paling galak, cerewet dan sok punya jiwa
penasihat, pasti dia yang paling benar. Kejadian ini gue alami pas gue masih
duduk di bangku SMK. Kebetulan waktu itu gue mau nyeberang di sebuah pertigaan
jalan yang menghubung ke jalan raya, arus kendaraan bergerak melaju dari kanan
ke kiri. Otomatis kalau gue mau nyeberang, gue harus melihat ke sebelah kanan. Pas
gue mau nyeberang, secara langsung ada mobil yang nyalip mobil yang ada di
depannya dan gue reflek mundur dari tengah jalan supaya nggak ketabrak. Tiba-tiba
dibalik punggung gue, ada pasangan suami istri berboncengan dengan motor
nungging 3 meter negur gue dengan logat jawanya
“Dek, ngapain ngelamun? Ini jalan raya dek. Jangan Ngelamun a
tuh?
Gue keheranan “Lha? Siapa yang ngelamun?” yang salah ELO yang
sembarangan bawa motor. Malah gue yang disalahin. Nggak pernah keselek golok ni
orang. Bentak gue dalam hati.
Salah Satu Dari Sekian Manusia Yang Ketemu Jodoh
Pas Ngelawan Arus.
Selamat Yaaaa..
Pengalaman ini bukan cuma gue alami sendiri. Tapi juga gue
saksikan dengan mata kepala gue sendiri. Kejadian ini gue saksikan pas malam
hari. Waktu itu, gue lagi nongkrong ditempat teman gue yang lagi jualan ayam
KFC-nya di pinggir jalan. gue ngelihat seorang cewek lagi mau nyeberang jalan,
kebetulan si cewek juga ngelihat ke arah kanan karena arus laju kendaraan
bergerak dari kanan ke kiri. Si cewek tiba-tiba mundur karena kendaraan di
jalan raya lagi nyalip-nyalip nggak mau ngalah. Otomatis si cewek juga reflek
mundur dari badan jalan supaya nggak ke tabrak. Tiba-tiba, dari sebelah kiri si
cewek ada bapak separo baya lagi bawa motor dan ngidupin klakson sambil bilang
“Eh dek, lo kalo nyeberang liat-liat donk”
Lha, dia yang salah sembarangan bawa motor malah ngebentak
orang. Kalau gue jadi si cewek gue pasti bakal balas bilang “Pak, kalau bawa
motor tu jangan cuma pake engkol, tapi pake otak.
4.
Ngobrol Dengan Teman Yang Bawa Kendaraan
Saat Sedang Berkendara
Ngelakuin hal ini sudah masuk ke alam bawah sadar orang kita
alias KEBIASAAN. Walaupun udah minum Aqua galon 10 botol, kalau tetap aja
ngobrol dengan teman yang lagi bawa kendaraan pas kita lagi berkendara, kita
tetap jadi nggak fokus ke jalanan.
Hal ini dialami oleh adik junior gue di kampus. Kebetulan pas
dia udah pulang kuliah, dia belok ke kanan sambil noleh dada-dadaan sama teman
lainnya yang bawa motor. Karena nggak minta izin sambil ngucap Assalamualaikum ya,
langsung dia nabrak orang di depannya “GUBRAK-BRAK-BRAK-BRAK”. Dia nabrak anak
SMP. Ditambah lagi itu si anak SMP jauh-jauh pula bawa motor. Terus si anak SMP
ini juga sibuk ngobrol sama teman boncengannya sambil ngelihat ke belakang.
Alhasil, si anak SMP sukses mendapat trauma yang mendalam disertai pergelangan
tangan kiri yang terkilir.
Dalam hal ini keduanya sama-sama salah, kan? Si Mahasiswa
nggak fokus pas lagi berkendara dan si anak SMP juga nggak diawasi sama orang
tuanya. Masa anaknya baru SMP udah dibiarin bawa motor nungging 3 meter gitu?
terus belum punya SIM lagi karena belum
cukup umur mana boleh bawa motor jauh-jauh kayak gitu.
5.
Jadi Pembalap Otodidak Di Jalan Raya.
Pembalap otodidak jalan raya adalah pembalap yang paling norak
yang pernah gue temui di muka bumi ini sekaligus jenis pembalap yang tidak lagi
merindukan matahari terbit di pagi hari. Dengan kata lain, Pembalap Otodidak
itu nggak pernah berpikir kalau malaikat Israil bakal muncul tiba-tiba untuk
menjemputnya pada hari itu juga. Mereka yang jadi pembalap otodidak di jalan
raya menurut gue adalah orang yang suka cari muka atau orang yang berjalan
sombong di atas muka bumi ini. Lha, gimana nggak. Mereka sering salip sana,
salip sini bawa motor 1000 km/jam kayak pembalap MotoGP, pake helm tentara,
suara knalpot keras pula supaya dibilang sangar. Pembalap Otodidak adalah jenis
manusia yang tidak punya rasa keprimanusiaan dengan kata lain tidak punya rasa
keprimotoran.
Survei Membuktikan Bahwa Pembalap Otodidak
Juga Punya Bakat Buat Ngerjain Polisi
Gue sempat hampir nabrak jenis manusia kayak gini pas lagi
baru melaju ketika lampu merah udah padam. Pas gue mau belok kanan, dari
belakang gue melaju motor dengan tikungan tajam ke arah kanan gue dengan
kecepatan tinggi, posisi motornya waktu lagi nikung ke kanan pas ada di depan
motor gue mirip kayak pembalap MotoGP. Gue langsung reflek ngerem mendadak
karena jaraknya udah terlalu dekat dan si Pembalap Otodidak juga reflek kaget
karena hampir ketabrak.
Gue malah jadi ngupat-ngupat sambil ngucapin sumpah sampah dan
serapah di sepanjang jalan Veteran. Udah nggak pake helm, lampu seinnya ke kiri
lagi. Lagian kalau dia mati karena salah dia sendiri, yang bakal masuk penjara
tetap aja gue.
6.
Nggak Merhatiin Lampu Sein Lawan Yang
Ada Di Depan
Kalau ada yang termasuk dalam kategori ini. gue sarankan lo
minum Aqua 5 ember. Dan alhamdulillah gue sendiri nggak termasuk orang yang
termasuk dalam tipe manusia yang kayak gini karena sebelum berkendara, gue
pasti minum aqua 3 galon supaya bisa lebih fokus lihat jalanan di depan.
Gue pernah jadi korban bentakan karena sikap ketidakprimotoran
para pengendara motor yang tidak mengindahkan untuk selalu melihat lampu sein
lawan yang ada di depan. Kebetulan waktu itu, gue pulang kuliah lewat gedung MKU. Diperempatan,
gue ngidupin lampu sein buat belok ke kanan. Ya, langsung aja ada orang yang
belok kiri dan ngucapin kalimat sumpah serapah ke gue. Kalau diperempatan mau
belok kanan, kita pasti ngurangin kecepatan kan? Nggak mungkin juga kali gue
sok-sok an kayak pembalap moto GP main gas poool aja. bisa-bisa badan gue jadi ayam
penyet dilindas sama kendaraan lawan. Dianya nggak sadar kalau dia sendiri bawa
motor ngebut sambil ngobrol sama ceweknya. Orang tipe kayak gini matanya harus
sering-sering dicolokin pake wortel biar kaya Vitamin A.
7.
Main Handphone Saat Berkendara
Kalau yang ini sudah familiar. Sangat familiar sekali baik
pengendara berusia 5 bulan sampai 90 tahun. Mau profesinya tukang ojek, sopir
angkot, debt collector, mantan tukang semir sepatu, semuanya pernah ngelakuin
hal ini tak peduli apakah manusia tipe ini berjenis kelamin jantan maupun
betina.
Pernah kejadian pas waktu gue lagi magang di Bandung. Gue baru
pulang kerja naik angkot jurusan Kalapa – Ledeng. Pas di jalan Setiabudi, si sopir
angkot hendak mau maju duluan motong mobil avanza yang melaju di sebelah kanannya.
Eh, tiba-tiba aja pas mobil angkot ini kepalanya mau nyampe ke depan, mobil
avanza barusan malah belok ke kanan. Iya, langsung aja si sopir angkot emosi
neken klakson sambil ngelirik orang di mobil avanza “Jangan main handphone neng,
nabrak aing yang disalahin”.
Si cewek mobil avanza malah ngupat-ngupat terus nuduh si sopir
angkot kalau mobil bagian kiri depannya ringsek ditabrak si sopir barusan. Udah
main game CoC pas ngemudi, masih sempat fitnah orang pula. Si sopir pun nggak
mau ngalah tanpa rasa bersalah, dia bersedia pergi barengan ke kantor polisi untuk
kelarin masalah ini.
Itulah
postingan gue untuk hari ini. bagi teman-teman semua, tetaplah berhati-hatilah
saat membawa kendaraan dan patuhilah selalu rambu-rambu lalu lintas.Teruslah
memakai helm meskipun lo cuma mau mampir ke WC dan jangan lupa selalu memakai
sabuk pengaman sampai sidang skripsi menanti.
bener banget gan hahahaha
BalasHapusmakasih gan... o,iya. add ya url blog saya :)
Hapus