Gue :
Baik, nama saya Zaky Al-Ikhsan Budiman
Rizky :
Siapa?
Gue :
Zaky.
Rizky :
Nanya?
Penonton
ketawa.
Gue
gondok.
Setelah
gue ngelempar kursi yang gue panjat buat nunjuk tangan tinggi-tinggi, Gue
langsung melontarkan pertanyaan aneh gue. Simpel : Bagi Mas Rizky Kinos sendiri
yang kecemplung dalam dunia radio, apa mas Rizky sendiri nggak takut tenggelam?
Seingat
gue dia ngejawab kayak gini “Pas gue kecemplung dalam dunia radio
kemungkinannya ada dua, tenggelam atau berenang. Kenyataannya gue bisa
berenang. Sama kayak lo lagi nembak cewek. Kalau lo takut nembak cewek, itu
udah pasti lo beranggapan kalau lo bakal ditolak. Tapi kalau lo berani, pasti
bakal lo lakuin dan lo bakal berpikir kemungkinannya ada dua. Diterima atau
ditolak”.
Gue
teringat masa-masa pas gue sering jatuh cinta ama cewek. Ujung-ujungnya gue pasti
takut buat nembak. Bukannya takut ditolak. Tapi gue takut masuk penjara karena
udah gue tembak tuh cewek. Kalau si cewek mampus, gue udah pasti bakal jadi
tersangka.
Ya, nice to meet
you too!
Puas lo udah
bikin gue gondok di depan penonton!!
Pas gue ngehadirin acara seminar
talkshow di Hotel Basko kemarin, ada satu perkataan Rizky Kinos yang masih
membekas dalam ingatan gue “Pembullyan itu takkan pernah berhenti”.
Ya.
Gue sangat setuju. Jangankan untuk penyiar profesional kayak Rizky Kinos, untuk
orang nomor satu di Indonesia kayak Presiden pun juga sering dibully. Orang
bijak bilang kayak gini “disipilin adalah kunci sukses”. Tapi kalau menurut
gue, disiplin aja nggak cukup buat sukses kalau mental kita juga nggak kuat.
Meski jutaan manusia yang ada di muka bumi ini jenisnya cuma ada jantan, abu-abu
dan betina, mereka semua juga punya berbagai macam karakter yang suatu saat
bakal siap membuat kita mundur kapanpun.
Gue
udah hidup selama 20 tahun lebih dan udah makan asam lambung kehidupan ini. Dan
gue juga udah sering ngalamin hal yang namanya Bully. Di sana bully, di sini
bully, dimana-mana bully, salah sedikit pasti langsung dibully. Orang yang
sering nge-bully itu orang udah ngerasa paling sempurna. Diibaratkan seperti seseorang
yang ditelan oleh kesombongannya sendiri. Cuma orang yang sering dibully yang
tahu kalau yang sempurna itu cuma milik Allah, dan Andra & The Backbone.
Bully
bagi gue merupakan sebuah tantangan dalam hidup. Dalam artian bully adalah
tantangan hidup terberat yang siap membuat kita jatuh kapanpun. Meski seseorang
berada pada puncak yang tertinggi, yang namanya bully pasti bakal tetap ada.
Sama seperti pohon. “Semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin kencang angin
yang menerpa dan semakin gamang pula untuk monyet memanjatnya.
Ada
satu hal menarik yang gue pelajari dari seorang Rizky Kinos. Saat dia
kecemplung masuk dunia radio, hal itu yang justru membuat dia jadi orang
sukses. Saat semua orang sedang berkompetisi, dia justru menjalani dengan apa
adanya dan sepenuh hati. “Do what you love Or love what you do” selalu dia
terapkan dalam kehidupan sampai karirnya jadi sukses seperti sekarang. Walau
karirnya menanjak, dia tetap dibully. Tapi dia mengabaikan dan terus berkarya. So,
buat teman-teman semua yang ingin sukses. Jangan pernah menyerah dan terus
berkarya.
Orang sukses itu sebenarnya tidak menyukai apa yang mereka lakukan, tapi karena mereka bertekad untuk sukes, maka tetap dilawan dan bekerja keras dari siang hingga malam.
BalasHapus