Nggak
terasa gue menjalani kuliah sudah di akhir semester 3. Di semester 4, makhluk-makhluk
perhotelan UNP bakal bersiap-siap pergi Praktek Lapangan Industri ke kota-kota
besar di Indonesia. Di tahun baru
nanti, banyak sekali biaya yang akan dikeluarkan. Mulai dari biaya
kuliah semester baru, tiket pesawat, kos-kosan, beli makanan dan minuman, beli
pulsa, main judi, dan sebagainya. Belum lagi tugas-tugas yang
menumpuk di akhir semester. Gue ngerasa tugas-tugas kuliah ini lebih berat
daripada beban hidup gue. Gue harus benar-benar me-manajemen semuanya agar bisa
mengatasi deadline. Di samping itu, Ini adalah kali pertama gue merantau ke negeri
orang dan magang kedua sejak duduk dibangku SMK.
Gue
yang belum pernah jadi anak rantau, dulunya sudah punya keinginan untuk ngelakuin
hal itu. Yah, namanya juga orang Minang. Kalau nggak ngerantau ke negeri orang
bukan orang minang namanya, tapi orang utan. Gue yang bakalan jadi calon
mahasisiwa kos-kosan pasti juga akan merasa rindu dengan keluarga di kampung
halaman. Berdasarkan pengamatan gue, mahasiswa kos-kosan jawa yang asalnya dari
Padang, biasanya merasa LDR-an dengan keluarga ketika di akhir bulan. Mereka minta dikirimin
makanan dengan modus rindu masakan Emaknya. Padahal sendirinya lagi kanker
(kantong kering).
Sebagai
saudara sekampung, gue jadi prihatin. Kalau hal itu terjadi, Gue bakal minta
tolong sama Nyokap buat ngirim makanan, dan di attach via Medsos. Kalau udah
dikirim, gue tinggal download aja. Maklum, supaya nggak kelihatan kerenya.
Selain
ngejarin deadline. Gue harus clearing nilai sama dosen pembimbing akademik,
lalu nge-print proposal PLI, dan minta tanda tangan. Ketika magang berlangsung,
gue juga kudu bikin laporan dan minta tanda tangan lagi. Mirip kayak lagi
ngejar-ngejar artis idola. Repot memang, tapi apalah daya, yang namanya
mahasiswa harus dilatih jadi orang sibuk supaya nanti bisa sukses di dunia
industri.
Biaya
pengeluaran untuk menempuh pendidikan semakin lama semakin mahal. Ditambah lagi,
Perguruan Tinggi yang mewajibkan semua mahasiswanya untuk magang keluar kampus.
Bagi mahasiswa yang dulu asal sekolahnya dari SMA, mereka pastinya merasa gugup
karena nggak ada pengalaman. Beda dengan mahasiswa yang asal sekolahnya dari
SMK. bukan, kami mahasiswa dari SMK bukan bermaksud membangga-banggakan, tapi
kami mengerti perasaan mahasiswa dari SMA karena kami dulunya juga merasakan
hal yang sama. So, tenang saja. Nanti kalian akan terbiasa, kok!
Benar-benar
tinggal menghitung hari untuk PLI. Gue harus siap-siap untuk packing semua
perlengkapan. Gue nggak mau lagi berpenampilan adanya apa. Gue yang dulunya
pergi kuliah cuma pake baju yang sudah jadi keset, sekarang harus diganti
dengan baju berbau kas dari toko-toko baju supermall. Gue yang dulu rambutnya
panjang dan nggak pernah disampo, harus dipangkas pake gunting rumput,
direbonding, kemudian disisir belah lima. dan, gue yang dulunya setiap mau
kuliah tanpa alas kaki, sekarang harus pake alas kaki. Dengan begitu,
orang-orang nggak bakal memandang gue dengan keprihatinan mereka.
Sudah
ya, postingannya cukup sampai di sini. Buat teman-teman, keluarga dan sanak
saudara gue yang sebangsa tanah dan sebangsa air, gue mohon do’a restunya agar
PLI ini berjalan dengan lancar. AMIIIIN...!
tunggu postingan gue selanjutnya : ERA NGE-BAND
0 comments:
Posting Komentar