Senin, 15 Desember 2014

Praktek Lapangan Industri

Nggak terasa gue menjalani kuliah sudah di akhir semester 3.  Di semester 4, makhluk-makhluk perhotelan UNP bakal bersiap-siap pergi Praktek Lapangan Industri ke kota-kota besar di Indonesia. Di tahun baru  nanti, banyak sekali biaya yang akan dikeluarkan.  Mulai dari biaya kuliah semester baru, tiket pesawat, kos-kosan, beli makanan dan minuman, beli pulsa, main judi, dan sebagainya. Belum lagi tugas-tugas yang menumpuk di akhir semester. Gue ngerasa tugas-tugas kuliah ini lebih berat daripada beban hidup gue. Gue harus benar-benar me-manajemen semuanya agar bisa mengatasi deadline. Di samping itu, Ini adalah kali pertama gue merantau ke negeri orang dan magang kedua sejak duduk dibangku SMK. 

Gue yang belum pernah jadi anak rantau, dulunya sudah punya keinginan untuk ngelakuin hal itu. Yah, namanya juga orang Minang. Kalau nggak ngerantau ke negeri orang bukan orang minang namanya, tapi orang utan. Gue yang bakalan jadi calon mahasisiwa kos-kosan pasti juga akan merasa rindu dengan keluarga di kampung halaman. Berdasarkan pengamatan gue, mahasiswa kos-kosan jawa yang asalnya dari Padang, biasanya merasa LDR-an dengan keluarga  ketika di akhir bulan. Mereka minta dikirimin makanan dengan modus rindu masakan Emaknya. Padahal sendirinya lagi kanker (kantong kering).

Sebagai saudara sekampung, gue jadi prihatin. Kalau hal itu terjadi, Gue bakal minta tolong sama Nyokap buat ngirim makanan, dan di attach via Medsos. Kalau udah dikirim, gue tinggal download aja. Maklum, supaya nggak kelihatan kerenya.  

Selain ngejarin deadline. Gue harus clearing nilai sama dosen pembimbing akademik, lalu nge-print proposal PLI, dan minta tanda tangan. Ketika magang berlangsung, gue juga kudu bikin laporan dan minta tanda tangan lagi. Mirip kayak lagi ngejar-ngejar artis idola. Repot memang, tapi apalah daya, yang namanya mahasiswa harus dilatih jadi orang sibuk supaya nanti bisa sukses di dunia industri.

Biaya pengeluaran untuk menempuh pendidikan semakin lama semakin mahal. Ditambah lagi, Perguruan Tinggi yang mewajibkan semua mahasiswanya untuk magang keluar kampus. Bagi mahasiswa yang dulu asal sekolahnya dari SMA, mereka pastinya merasa gugup karena nggak ada pengalaman. Beda dengan mahasiswa yang asal sekolahnya dari SMK. bukan, kami mahasiswa dari SMK bukan bermaksud membangga-banggakan, tapi kami mengerti perasaan mahasiswa dari SMA karena kami dulunya juga merasakan hal yang sama. So, tenang saja. Nanti kalian akan terbiasa, kok!

Benar-benar tinggal menghitung hari untuk PLI. Gue harus siap-siap untuk packing semua perlengkapan. Gue nggak mau lagi berpenampilan adanya apa. Gue yang dulunya pergi kuliah cuma pake baju yang sudah jadi keset, sekarang harus diganti dengan baju berbau kas dari toko-toko baju supermall. Gue yang dulu rambutnya panjang dan nggak pernah disampo, harus dipangkas pake gunting rumput, direbonding, kemudian disisir belah lima. dan, gue yang dulunya setiap mau kuliah tanpa alas kaki, sekarang harus pake alas kaki. Dengan begitu, orang-orang nggak bakal memandang gue dengan keprihatinan mereka.

Sudah ya, postingannya cukup sampai di sini. Buat teman-teman, keluarga dan sanak saudara gue yang sebangsa tanah dan sebangsa air, gue mohon do’a restunya agar PLI ini berjalan dengan lancar. AMIIIIN...! 

tunggu postingan gue selanjutnya : ERA NGE-BAND

0 comments:

Posting Komentar