Minggu, 14 Februari 2016

No Valentine Day Everywhere

Kalau udah masuk bulan Februari, setiap kaum muda (terutama Jones) pasti selalu ingat dengan yang namanya valentine. di sana valentine, di sini valentine, dan di situ valentine. Valentine, valentine dan valentine. Valentine everywhere.

Meski kebanyakan kaum muda tahu betul dengan valentine, belum tentu semuanya yang merayakan valentine. Ada sebagian kaum muda yang tidak merayakan valentine, itupun dengan beragam jenis alasan, ada yang mungkin karena jomblo, dan ada juga yang memang anti dengan valentine (dan itupun pasti bakal diketawain sama orang yang berpacaran kalau dia nggak merayakan valentine memang karena kejonesannya).

Setiap memasuki Februari, semua orang heboh dengan valentine. Bagi yang muslim, ada yang senang dengan datangnya valentine dan ada juga yang anti valentine sampai-sampai bikin hastag-nya #SorryI'mmuslim, seolah-olah mereka yang bikin begituan, mereka benar-benar taqwa pada agamanya. Padahal kalau mereka itu "Anti, cukup anti aja. Nggak usah dibikin hastag-nya, ngapain?

Gue sebagai joker (baca:jomblo keren) juga tak peduli dengan valentine. Gue nggak ikut-ikutan bilang "No valentine, anti valentine, atau apalah" karena, gue punya banyak sekali teman di Facebook dan sebagian mereka ada yang non muslim. Gue nggak mau dipandang dengan jelek oleh mereka. Tak usah ikut campur. Cukup diam saja.

Katanya, valentine itu "hari kasih sayang". Dimana seseorang memberi coklat (kalau nggak ada modal, biasanya dia ngasih tahi kucing) pada kekasihnya. Padahal, kasih sayang itu bisa kepada siapa saja (orang tua, saudara, teman, dan lain-lain) dan kapan saja. Dengan menunjukkan i'tikad baik kita kepada mereka artinya kita sudah menyayangi mereka. Tidak harus dengan valentine.

Beberapa hari yang lalu, beberapa mahasiswa di kampus gue membuat sebuah slogan yang bertuliskan "No Valentine Day" tulisan itu berada di bagian atas, di bagian bawah sengaja dikosongkan untuk mahasiswa yang berpartisipasi menandatanganinya.

Salah seorang teman gue ikut berpartisipasi, setelah dia menandatangani, dia mendapatkan sebuah stiker yang sempat gue baca "Sorry!!" Hadist Nabi Muhammad SAW :“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”

Setelah gue baca, hati gue langsung to the jleb. Gue sujud syukur selama hidup, gue nggak terlalu mengikuti kebanyakan orang lakukan. Ternyata, menjadi jomblo keren kerempeng bukanlah hal yang buruk. Tuhan memang Maha Pengingat.


***_***

0 comments:

Posting Komentar